Original article in English available here
Berburu pekerjaan merupakan hal yang memusingkan, namun tenang saja, karena kita telah menyederhanakannya untukmu! Kita selalu terbiasa dengan dugaan-dugaan di balik persiapan untuk membuat resume yang dapat menarik perhatian perekrut, dan tekanan untuk dapat memberikan kesan terkait keterampilan-mu selama wawancara. Maka dari itu, kita telah berbincang-bincang dengan perekrut dari HR Shopee dan inilah 10 tips-tips komprehensif bagi para kandidat untuk mempercepat proses pencarian kerjamu!
Resume
1. Jangan membuat resume lebih dari 1 halaman
Menurut salah satu manajer perekrutan Shopee yang sudah berpengalaman, resume yang terlalu panjang merupakan hal yang salah. Para perekrut biasanya kerap menyaring 20-50 resume sehari (atau bahkan lebih) dan biasanya jarang menghabiskan lebih dari lima menit untuk melihat setiap resume.
Jadi, cantumkanlah maksimal tiga poin bagi setiap pengalaman kerja/magang yang telah kamu lakukan. Berikanlah lebih banyak ruang untuk menggambarkan pencapaian-pencapaian yang telah kamu raih di perusahaan-mu sebelumnya. Misalnya, telah meningkatkan persentase penjualan secara signifikan, memulai alur kerja baru, mengatur strategi pengelolaan media sosial, dan lain sebagainya.
Kamu bisa secara singkat menyebutkan deskripsi tentang pekerjaanmu sebelumnya sehingga dapat memberikan gambaran bagi perekrut tentang tugas dan tanggung jawab yang telah kamu tangani, baik itu masalah administrasi, tantangan yang sensitif terhadap waktu, ataupun hal-hal lainnya.
Jika pengalaman kerjamu berkaitan dengan startup yang baru, maka cobalah untuk lebih deskriptif dan menguraikan secara detail peranan kamu disana. Hal ini pun dikarenakan perekrut mungkin tidak terbiasa atau kurang familiar dengan startup dan fungsi-fungsi kerjanya. Lagi pula, di perusahaan-perusahaan yang lebih kecil yang mana pengoperasian bisnis berjalan lebih sederhana, para karyawan biasanya diharapkan untuk menangani beragam tanggung jawab. Hal ini bisa menjadi aset yang bisa kamu cantumkan di dalam resume kamu!
2. Percantik resume-mu dengan kata-kata kunci dari deskripsi pekerjaanmu
Untuk meningkatkan efisiensi dalam proses seleksi, banyak perusahaan menggunakan perangkat lunak atau alat untuk menyaring kata kunci yang kamu sebutkan dalam deskripsi pekerjaan. Maka dari itu, salah satu trik untuk menyulap resume-mu adalah dengan memusatkannya pada kata-kata kunci tersebut. Identifikasikan daftar keterampilan yang diperlukan yang tercantum dalam deskripsi pekerjaan dan pastikan keterampilan itu kamu cantumkan juga dalam resume-mu. Untuk peranan yang lebih teknis kamu bisa menambahkan detail lainnya, seperti perangkat lunak yang kamu kuasai.
Pendekatan-pendekatan seperti ini dapat memposisikan dirimu sebagai kandidat yang benar-benar tertarik pada sebuah perusahaan, daripada seseorang yang hanya mengirimkan banyak resume yang sama ke berbagai perusahaan dengan harapan untuk mendapatkan panggilan wawancara.
Selain itu, hindari menggunakan foto-foto tidak resmi dalam resume kamu walaupun hal itu bisa kamu gunakan untuk profil LinkedIn-mu.
3. Tunjukkan Pengalaman Kerjamu Sebelumnya!
Tahap awal untuk mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan adalah soal mendapat sorotan, jadi pastikanlah kamu bisa memberikan kesan yang baik di setiap kesempatan!
Misalnya, meskipun resume yang kamu miliki harus singkat, namun kamu bisa menunjukan portfolio lengkapmu dengan mengunggah hasil karyamu di situs web dan mencantumkan tautannya. Membuat portfolio daring kini sudah bisa lebih mudah dengan menggunakan beragam situs web, seperti Wix, WordPress, dan SquareSpace. Menariknya lagi, semuanya gratis! Cobalah untuk mencantumkan sebuah tautan ke profil Linkedin dalam resume-mu juga, untuk memberikan gambaran tentang karaktermu sebelum bertemu secara langsung
Tak hanya itu, untuk meredakan ketakutan para mahasiswa yang berjuang untuk meraih IPK yang tinggi – perekrut menyebutkan bahwa nilai akademik hanya penting bagi lulusan baru dengan sedikit pengalaman kerja. Misalnya, jika ada dua pelamar memiliki latar belakang yang sama dan pengalaman magang yang sama, maka yang memiliki nilai lebih tinggi mungkin lebih disukai. Semuanya bermuara pada kepribadian dan kecocokan budaya (culture fit)
4. Format dan Tata Bahasa
Para perekrut mengalami dilema untuk menentukan apakah resume yang didesain sedemikian rupa itu lebih baik atau format hitam putih yang sederhana pun sudah mencukupi. Mereka menyimpulkan bahwa hal ini bervariasi berdasarkan pada posisi yang kamu lamar, misalnya format hitam putih sudah dianggap cukup untuk posisi-posisi dalam bidang teknologi, namun resume yang menarik akan lebih dihargai untuk melamar di posisi-posisi kreatif.
Bagaimanapun, semua perekrut yang disurvei sepakat bahwa penggunaan format dan tata bahasa yang buruk tidak akan mendapat perhatian. Hal inilah yang kandidat perlu benar-benar perhatikan! Selain itu, hindari juga bahasa-bahasa flamboyan yang tidak memberikan nilai tambah apapun, karena para perekrut mencari konten yang lebih substantif.
Wawancara
5. Gunakan metode STAR untuk bersiap dalam menjawab pertanyaan terbuka berupa “Ceritakan lebih banyak tentang diri kamu”
STAR mengacu pada jawaban yang menggambarkan Situation (situasi), Task (tugas), Action (Tindakan), dan Result (Hasil).
Pertanyaan ini dimaksudkan untuk memungkinkan pewawancara menganalisis kemampuan kamu dalam memecahkan masalah dan melihat bagaimana kamu bisa menunjukan kelebihan kamu. Mereka juga mencoba untuk mengukur soft skill kamu. Jadi, tunjukan kepribadianmu dengan membagikan proses berpikir dibalik keputusan dan tindakanmu. Kamu pun dapat berbicara mengenai hubungan kerjamu dengan kolega dan manajermu sebelumnya.
6. Sesuaikan jawabanmu dengan perusahaan tertentu
Perekrut menyebutkan bahwa kandidat yang memiliki kualifikasi yang baik mungkin akan dikesampingkan jika kamu menunjukan etika dan tata krama yang buruk, karena mereka mencari kandidat yang bisa cocok dengan tim. Contohnya ada seorang kandidat yang bertanya “Maaf, bisakah saya cek kembali posisi apa yang saya lamar?”
Para perekrut menyarankan bahwa para kandidat harus menunjukan kesadaran akan peran yang mereka lamar dengan menjelaskan mengapa kamu melamar pada sebuah perusahaan atau sebuah posisi yang spesifik. Setelah itu, soroti bagaimana keterampilan yang kamu miliki dapat menjadi nilai tambah bagi tim.
Buatlah garis besar tentang motivasimu dan jangan memberikan jawaban yang umum. Misalnya, mungkin kamu melihat tantangan akan lingkungan kerja yang serba cepat sebagai sesuatu yang memuaskan? Atau, apakah kamu menyukai perusahaan yang memiliki sistem hirarki yang cenderung rendah sehingga kamu bisa menyalurkan kreativitasmu dengan sepenuhnya?
Selain itu, hindari mempromosikan dirimu secara berlebihan, yang mana hal itu pun merupakan salah satu aspek yang tidak disukai oleh para perekrut.
Perekrut memang akan senang mendengar tentang kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seorang kandidat, namun hal tersebut akan menjadi buruk ketika kamu menceritakannya terlalu berlebihan. Sedikit kerendahan hati itu menyenangkan! Lagi pula, “tidak ada yang tidak suka orang yang baik, pekerja keras, dan berkepribadian”, kata salah satu manajer perekrutan.
7. Tanyakan pertanyaan-pertanyaan yang menunjukan ketertarikanmu terhadap posisi yang kamu lamar
Untuk memulainya, kamu bisa menanyakan tentang tugas-tugas yang akan kamu lakukan.
Selain itu, ambilah kesempatan untuk menilai apakah perusahaan yang kamu lamar cocok untuk kamu. Gali lebih dalam dan cari tahu lebih banyak tentang budaya perusahaannya. Misalnya, tanyakan kepada pewawancara tentang bagian yang paling disukai dan tidak disukai tentang pekerjaan mereka.
Kamu pun bisa merencanakan kedepannya dengan mengajukan pertanyaan terkait peluang untuk pengembangan karir dan apakah perusahaan mendukung perkembangan karyawan-karyawannya dan apakah memungkinkan untuk melakukan rotasi. Seorang perekrut juga menyebutkan bahwa dia menyambut kandidat yang secara proaktif berusaha untuk melakukan perbaikan dengan menanyakan tentang bagaimana perbandingan profilnya dengan pelamar-pelamar lainnya — dalam aspek mana kekurangan dan kelebihanmu jika dibandingkan dengan kandidat yang lainnya.
8. Hindari pertanyaan yang terlihat angkuh
Menanyakan tentang gaji jauh-jauh hari sebelum menerima tawaran kerja adalah salah satu pertanyaan yang paling tidak disukai perekrut. Seorang perekrut menyarankan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan tentang gaji dan benefit di tahapan terakhir dan menghindari untuk menanyakannya pada tahap-tahap awal – kecuali hal tersebut diinisiasi oleh pewawancaranya. Tahap-tahap seleksi awal akan lebih berfokus pada budaya dan tanggung jawab.
Bagaimanapun, jika hal ini menjadi perhatian utama kamu, cobalah untuk bersikap bijaksana dalam menanyakannya. Misalnya, tanyakan secara sopan tentang bagaimana perusahaan yang kamu lamar mampu kompetitif dalam hal benefit atau pengembangan karyawan. Ingatlah, jangan terdengar seperti kamu sedang menuntut sesuatu.
Pasca Wawancara
9. Terus lah memberikan kesan yang baik setelah wawancara
Pewawancara harus berinteraksi dengan banyak kandidat dan salah satu caranya untuk menonjol adalah dengan mengirimkan pesan singkat ungkapan terima kasih kepada pewawancara. Sikap yang santun selalu menjadi salah satu poin ekstra.
Bonus
10. Tunggu hingga dua minggu sebelum mengecek kembali hasilnya
Kecemasan pasca wawancara biasanya terjadi, dimana kamu akan terus menerus memuat kembali laman emailmu untuk mengecek hasil yang tak kunjung datang.
Jangan khawatir, perekrut biasanya membutuhkan satu hingga dua minggu sebelum menghubungimu kembali. Tetapi jika kamu tidak menerima balasan lebih dari itu, tidak ada salahnya untuk mengirimkan pesan singkat terkait tindak lanjut proses seleksi-mu.
Mengapa tidak mencoba keterampilan baru yang kamu dapatkan dengan melamar posisi yang kami miliki di Shopee? Kami tidak menjanjikan pekerjaan yang mudah, namun kita dapat menjanjikan pengalaman yang berharga – seperti apa yang kami dengar dari karyawan kita!